POLITIK, Smart24Update.com – Litbang Kompas telah melakukan survei mengenai elektabilitas pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta 2024. Hasil survei menunjukkan bahwa pasangan nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono, bersaing ketat dengan pasangan nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno. Sementara itu, pasangan nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, masih tertinggal jauh dari kedua pasangan tersebut. “Elektabilitas pasangan Pramono Anung-Rano Karno sangat mendekati Ridwan Kamil-Suswono,” kata peneliti Litbang Kompas, Bestian Nainggolan, pada Selasa (5/11/2024).
Berikut adalah data elektabilitas ketiga pasangan calon tersebut di Pilkada Jakarta:
Meskipun Pramono-Rano memiliki elektabilitas yang lebih tinggi dibandingkan Ridwan Kamil-Suswono, angka tersebut masih dalam rentang margin of error survei, yaitu 3,46 persen. Dari data tersebut, 56 persen responden menyatakan yakin dengan pilihan mereka dan tidak berencana untuk mengubahnya. Sementara itu, 39 persen responden menyatakan bahwa pilihan mereka masih dapat berubah.
Untuk responden yang belum menentukan pilihan, 36,5 persen di antaranya menunggu debat terakhir yang dijadwalkan berlangsung pada 17 November 2024. Selain itu, 19,3 persen merasa tidak ada calon yang sesuai dengan harapan mereka, sementara 11 persen menunggu rekomendasi dari orang yang mereka percayai. Ada juga 7,2 persen responden yang menunjukkan ketidakpercayaan terhadap calon saat ini, dan 4,7 persen belum mengetahui visi dan misi para calon tersebut. Survei ini dilaksanakan antara 20-25 Oktober 2024 dengan metode wawancara langsung, melibatkan 800 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat. Dengan pendekatan ini, survei memiliki tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dan didanai sepenuhnya oleh PT Kompas Media Nusantara.
Mengenai pemilih dari masing-masing pasangan calon, dapat dilihat dari beberapa kategori. Pertama, berdasarkan partai politik. Sebagian besar pemilih Pramono-Rano berasal dari PDI-P (66,4 persen), diikuti oleh pemilih dari partai lain seperti PKB (60,5 persen), Nasdem (45,5 persen), Demokrat (40,5 persen), Gerindra (37,2 persen), dan PKS (30,6 persen). Di sisi lain, pemilih Ridwan Kamil-Suswono didominasi oleh Golkar (45,8 persen), diikuti oleh Gerindra (44,8 persen) dan PKS (36,9 persen). “Pemilih PKB, PDI-P, Nasdem, dan Demokrat lebih condong ke Pramono-Rano, sedangkan pemilih Gerindra, Golkar, dan PKS cenderung mendukung RK-Suswono,” jelas Bestian. Pemilih Dharma-Kun tersebar hampir merata di antara pemilih berbagai partai.
Kedua, dalam hal pendidikan, pemilih dengan latar belakang pendidikan dasar sebagian besar memilih Pramono-Rano (43,6 persen), diikuti oleh RK-Suswono (36,2 persen) dan Dharma-Kun (19 persen). Pemilih dengan pendidikan menengah juga didominasi oleh Pramono-Rano (38,1 persen), sedangkan pemilih dengan latar pendidikan tinggi terbagi lebih seimbang di antara ketiga pasangan.
Litbang Kompas juga mengidentifikasi sosok yang paling berpengaruh dalam menentukan pilihan pemilih di Pilkada Jakarta. Hasilnya menunjukkan bahwa 49,7 persen responden merasa bahwa calon yang didukung Prabowo Subianto memiliki pengaruh terbesar, diikuti oleh calon yang didukung Joko Widodo (46,6 persen), Anies Baswedan (44,2 persen), dan Basuki Tjahaja Purnama (39,9 persen). “Ini menunjukkan bahwa tokoh seperti Jokowi, Prabowo, dan Anies masih memiliki pengaruh signifikan terhadap pilihan warga Jakarta,” ujar Bestian. Namun, survei juga mencatat bahwa mayoritas responden (59,3 persen) merasa tidak ada pihak yang memengaruhi pilihan mereka, sementara 20,5 persen mengaku bahwa keluarga mereka adalah yang paling berpengaruh. Selain itu, 6 persen menyebutkan tokoh masyarakat, dan 5,8 persen menyebut teman kantor atau tetangga. (Zilong)
No Comments