FILM, Smart24Update.com – Film “Aku Jati, Aku Asperger” mengisahkan perjalanan seorang pengidap sindrom Asperger yang sedang berusaha menemukan jati dirinya. Karakter Jati, yang diperankan oleh Jefri Nichol, adalah seorang pengidap Asperger yang berusaha untuk berinteraksi dan berbaur dengan lingkungan sekitar. Film yang diproduksi oleh Falcon Pictures ini dijadwalkan tayang di bioskop pada 31 Oktober 2024, dan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia mengenai sindrom Asperger.
Sindrom ini merupakan bagian dari gangguan spektrum autisme yang masih kurang dipahami oleh banyak orang. Selain menyajikan cerita yang menarik, film ini juga memberikan edukasi tentang bagaimana individu dengan sindrom Asperger dapat menjalani kehidupan dengan cara yang unik, namun tetap mencapai kesuksesan seperti orang lain.
Ternyata, banyak tokoh terkenal yang juga hidup dengan sindrom Asperger. Di antaranya adalah Elon Musk, aktor pemenang Oscar Anthony Hopkins, ilmuwan terkenal Albert Einstein, Nikola Tesla, tokoh evolusi Charles Darwin, serta musisi Courtney Love. Mereka semua berhasil menonjol di bidangnya meskipun harus berjuang dengan tantangan yang dihadapi akibat sindrom ini.
Salah satu pemeran utama dalam film ini, Pradikta Wicaksono, mengungkapkan kekagumannya terhadap mereka yang memiliki sindrom Asperger. “Sejak kecil, saya sering mengantarkan kakak saya ke sekolahnya. Saya memiliki privilese untuk memahami kebiasaan mereka. Dalam perjalanan hidup saya, saya bertemu dengan banyak teman yang memiliki kelebihan Asperger, dan saya sangat mengagumi mereka. Mereka memiliki sesuatu yang mungkin tidak kita miliki,” ungkap Dikta dalam pernyataannya pada Kamis (23/10/2024).
Dikta berperan sebagai Daru, kakak Jati, yang mendukung perjalanan hidup adiknya yang mengidap sindrom Asperger. Sindrom Asperger sendiri ditandai dengan kesulitan dalam interaksi sosial dan komunikasi, serta adanya pola perilaku yang berulang atau terbatas.
Dikta juga menyatakan bahwa ia tidak mengalami kesulitan dalam memerankan karakternya, karena sejak kecil ia telah berinteraksi dengan berbagai individu yang memiliki keistimewaan, termasuk teman-temannya yang memiliki autisme dan kakaknya yang tuli. “Karena latar belakang ini, saya punya pemahaman yang lebih tentang kehidupan mereka,” jelasnya.
Film ini diharapkan dapat menyadarkan masyarakat Indonesia bahwa setiap individu memiliki keunikan dan potensi masing-masing. Meskipun berbeda, mereka dapat berkontribusi dan meraih kesuksesan dalam bidang yang mereka minati.
Edukasi melalui film “Aku Jati, Aku Asperger” diharapkan dapat menjadi langkah penting untuk meningkatkan kesadaran publik tentang kondisi ini, serta menghilangkan stigma yang mungkin masih ada terhadap individu dengan keistimewaan, seperti Jati dalam film ini. (Zilong)
No Comments