Musik, Smart24update.com – Band nu-metal dari Amerika Serikat, Limp Bizkit, telah kembali ke studio untuk merampungkan album terbaru mereka. Kabar ini disampaikan oleh vokalis Fred Durst melalui unggahan di Instagram Stories resmi band.
Dalam postingan tersebut, Fred Durst terlihat bersama drummer John Otto di studio, sedang merekam bagian drum. “Wow, di studio bersama John Otto… kita siap memberikan hentakan dengan stik drum ini, bro,” ungkap Fred Durst.
“Ayo, kita buat yang funky-funky. Mari membuat Limp Bizkit kembali meledak,” tambahnya, sambil membagikan unggahan lainnya yang menunjukkan John Otto memainkan beat cepat, disertai keterangan, “HUMAN DRUM MACHINE.”
Selain mengerjakan album baru, Limp Bizkit juga akan tampil sebagai band pembuka dalam tur dunia ‘M79’ milik Metallica tahun depan. Para penggemar dapat mengecek jadwal lengkap tur dan membeli tiket melalui situs resmi mereka.
Band ini juga telah mengumumkan tur Inggris bertajuk ‘Loserville’ yang dijadwalkan berlangsung pada tahun 2025. Konser ini akan dimulai pada bulan Maret dan mencakup kota-kota seperti Glasgow, Birmingham, Manchester, dan London.
Berikut adalah jadwal lengkap tur Inggris ‘Loserville’ pada Maret 2025:
– 08 Maret – Glasgow, OVO Hydro
– 13 Maret – Birmingham, bp pulse LIVE
– 15 Maret – Manchester, AO Arena
– 16 Maret – London, OVO Arena Wembley
Selama musim panas yang lalu, Limp Bizkit juga menggelar beberapa konser dengan tema ‘Loserville’. Penampilan mereka mendapat perhatian, terutama saat membawakan lagu “Clunk” untuk pertama kalinya setelah 14 tahun.
Mereka juga tampil bersama Corey Feldman, yang menarik perhatian dengan solo gitarnya yang viral, serta menghibur penonton di Argentina dengan semangat yang luar biasa.
Setelah penampilan mereka di festival Download tahun ini, bos festival, Andy Copping, menyarankan agar Limp Bizkit kembali sebagai headliner untuk acara berikutnya, menandakan bahwa antusiasme terhadap band ini tetap tinggi.
Di tengah kesibukan mereka, Limp Bizkit juga terlibat dalam masalah hukum dengan Universal Music. Mereka mengajukan gugatan sebesar US$200 juta (sekitar Rp3 triliun), mengklaim bahwa mereka “tidak pernah menerima royalti” hingga beberapa waktu lalu. ( wan wan )
No Comments