Tragedi di Subang: Siswa SD Meninggal Diduga Akibat Perundungan, Pemerintah Tindak Lanjuti dengan Penegakan Hukum

3 minutes reading
Tuesday, 26 Nov 2024 04:55 0 19 Redaksi

Kriminal, Smart24Update.com – Seorang siswa kelas 3 SD di Subang, ARO (9), dilaporkan meninggal dunia setelah diduga mengalami perundungan oleh kakak kelasnya. Korban sempat dalam keadaan koma dan menjalani perawatan di RSUD Ciereng sebelum menghembuskan napas terakhir.

“Ini adalah hari keenam perawatan, kondisinya memang sangat tidak stabil dan kritis. Saat kami terima, sudah dalam keadaan koma dan secara medis telah dinyatakan mati batang otak. Korban meninggal dunia sekitar pukul 16.10 WIB,” ungkap Wadirut Pelayanan Medik, Syamsu Riza, pada Senin malam (25/11).

Dalam perawatan selama enam hari tersebut, Syamsu menjelaskan bahwa pihak rumah sakit telah berupaya maksimal untuk menyelamatkan korban.

“Diagnosis awal menunjukkan adanya pendarahan di otak, kemungkinan akibat benturan. Kami masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui apakah ada penyakit bawaan, karena kondisi pasien tidak stabil untuk dilakukan pemeriksaan lebih mendalam,” jelasnya.

Syamsu menambahkan bahwa kondisi ARO saat masuk rumah sakit sudah dalam keadaan koma, dan selama dirawat kondisinya terus menurun.

“Sejak kedatangan hingga meninggal, tidak ada perubahan. Setibanya di IGD, korban sudah tidak sadarkan diri. Kami masih melakukan observasi dan menunggu hasil autopsi dari pihak kepolisian untuk mengetahui penyebab kematian yang lebih pasti,” tambahnya.

Sebelum kejadian, ARO sempat mengeluh sakit perut, kepala, dan mengalami muntah-muntah. Keluarga baru menyadari adanya perundungan setelah kondisi korban semakin memburuk.

“Dua hari terakhir dia terus muntah setiap kali makan. Perutnya sakit, tapi dia tidak mau bercerita karena takut. Ketika saya tanya, dia hanya bilang sakit perut. Setelah diurut, dia sempat berhenti muntah,” kata Sarti, saudara korban, saat ditemui media di rumahnya pada Jumat (22/11).

Sarti menambahkan bahwa ARO sempat pergi ke sekolah, namun kondisi terus menurun, bahkan korban kesulitan membuka mata dan hanya bisa merangkak.

Dari informasi yang diperoleh, korban diduga mengalami perundungan oleh kakak kelasnya, yang merupakan siswa kelas 4 dan 5, dengan inisial M, D, dan O.

Sehubungan dengan kejadian ini, Pj Bupati Subang Imran menonaktifkan Kepala Sekolah tempat ARO bersekolah sebagai tanggapan terhadap dugaan perundungan tersebut.

“Sebagai pemerintah Subang, kami sangat menentang tindakan perundungan. Saya sudah menegaskan sebelumnya bahwa jika perundungan terjadi, kepala sekolah akan dipecat atau siswa yang terlibat akan dipindahkan. Hari ini saya buktikan dengan menonaktifkan kepala sekolah hingga proses pemeriksaan selesai,” tegas Imran kepada media di depan ruang jenazah RSUD Ciereng Subang pada Selasa (26/11).

Imran juga meminta kepada pihak kepolisian untuk menyelidiki kasus ini lebih lanjut. Mengenai langkah-langkah yang akan diambil pemerintah Subang setelah kejadian tersebut, ia menyampaikan bahwa sosialisasi anti-bullying sudah dilakukan secara luas namun belum memberikan hasil yang diharapkan.

“Polres harus menindaklanjuti kasus ini, tindakan serupa tidak boleh terulang di Subang. Sosialisasi dan advokasi anti-bullying sudah kami lakukan, namun perlu ada penegakan hukum yang lebih tegas,” ujarnya.

Imran juga berencana menggelar apel di sekolah korban dan mengundang semua wali murid dan kepala sekolah untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

“Saya sampaikan bahwa kejadian seperti ini tidak boleh terulang. Besok saya akan mengadakan apel di sekolah korban dan mengumpulkan semua wali murid untuk hadir,” tutupnya. (wan wan)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Featured

LAINNYA