Red One: Film Natal Kontemporer yang Memicu Perdebatan di Kalangan Kritikus
FILM, Smart24Update.com – Film Natal saat ini mungkin tidak lagi sebanding dengan yang pernah ada. Terakhir kali penonton menyaksikan film yang menggabungkan humor slapstick dan momen emosional seperti dalam “Home Alone,” atau kekuatan emosional yang tepat seperti dalam “Love Actually,” mungkin sudah lama berlalu. Jika penonton berharap “Red One” menjadi film Natal klasik untuk generasi baru, mereka mungkin perlu mencari alternatif lain, setidaknya berdasarkan ulasan awal di Rotten Tomatoes. Film liburan yang dibintangi Dwayne Johnson dan Chris Evans ini saat ini hanya mendapatkan penilaian yang kurang memuaskan.
Menurut Rotten Tomatoes, “Red One” memiliki peringkat 40% berdasarkan 20 ulasan yang dihimpun saat artikel ini ditulis. Beberapa kritik menyebutkan bahwa film ini terasa kosong, meskipun memiliki nilai produksi yang tinggi. Bayer dari Next Big Picture menegaskan, “Tidak semua film harus menjadi karya seni, tetapi akan menyenangkan jika mereka bisa menciptakan produk yang lebih hidup daripada film Natal yang membosankan ini.” Kritikus lain juga merasakan kurangnya semangat liburan dalam film ini; Peter Gray dari The Au Review berkomentar, “Untuk film yang berfokus pada musim perayaan dan berusaha menekankan pentingnya kegembiraan, ‘Red One’ yang berdurasi 122 menit ini memberikan sangat sedikit hal yang berarti.” Edward Douglas dari The Weekend Warrior menambahkan, “Ini mungkin salah satu film liburan paling mengecewakan. Alih-alih meningkatkan semangat Natal, film ini membuat Anda merasa seolah-olah memakan sebongkah batu bara.”
Namun, dalam semangat liburan, ada juga beberapa ulasan positif untuk “Red One.” Alonso Duralde dari The Film Verdict menghargai kombinasi keceriaan dan aksi di film ini, dengan menyatakan, “Tantangannya adalah menyeimbangkan kekacauan dengan kesenangan, meledakkan sesuatu sekaligus memberi karakter yang bermasalah kesempatan untuk menemukan sisi baik mereka. ‘Red One’ berhasil memenuhi kedua aspek ini dengan cara yang menyenangkan.” Tim Grierson dari Screen International percaya bahwa film ini cukup menghibur bagi keluarga, menulis, “Kombinasi antara humor, emosi, dan aksi seharusnya memuaskan keluarga yang tidak terlalu menuntut, dan dunia ceritanya menawarkan banyak hal baru untuk sebuah cerita yang umumnya dapat diprediksi.” Terakhir, Julian Roman mengungkapkan antusiasmenya tentang film ini, menyatakan, “Red One memberikan interpretasi cerdas terhadap mitologi Natal. Film aksi-komedi beranggaran besar ini menghadirkan hiburan yang diperlukan dengan visual yang mengagumkan, dan juga berhasil menciptakan dunianya sendiri dengan karakter-karakter yang mudah diingat.”
“Red One” Perlu Pendapatan Besar untuk Meraih Keberhasilan di Box Office
Dengan anggaran yang sangat besar sebesar $200 juta, kesuksesan “Red One” sangat diharapkan. Film ini diperkirakan akan membuka dengan pendapatan sekitar $36 juta, yang meskipun tidak buruk, mungkin tidak cukup untuk menutupi biaya produksinya yang sangat tinggi. Film ini juga akan bersaing di pasar box office yang padat pada bulan November, dengan prapenjualan yang kuat untuk “Wicked,” “Gladiator II,” dan “Moana 2,” yang semuanya dibintangi oleh Johnson. Semua film ini berpotensi mendapatkan keuntungan selama liburan Thanksgiving, dan “Red One” mungkin dapat bersinar selama musim liburan berkat tema Natalnya. Namun, peningkatan pendapatannya harus signifikan agar film ini bisa meraih keuntungan.
Disutradarai oleh Jake Kasdan berdasarkan skenario Chris Morgan yang terinspirasi dari cerita asli oleh Hiram Garcia, mitra produksi Johnson, “Red One” bercerita tentang Santa Claus (diperankan oleh JK Simmons) yang diculik, yang mengancam Natal. Tugas menyelamatkan Santa dan Natal jatuh pada Callum Drift (Johnson), kepala keamanan Kutub Utara, yang harus bekerja sama dengan pemburu bayaran Jack O’Malley (Evans). Film ini juga dibintangi oleh Lucy Liu, Kiernan Shipka, Bonnie Hunt, dan Nick Kroll. (Zilong)
Related posts
Featured
Trending
No Comments