EKONOMI, Smart24Update.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan tiga strategi yang akan diterapkan oleh pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%. Ketiga langkah tersebut meliputi peningkatan konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor.
Menurut Sri Mulyani, konsumsi rumah tangga akan didorong dengan cara memperkuat daya beli masyarakat. Peningkatan daya beli ini, menurutnya, harus diimbangi dengan pengembangan ekonomi nasional agar dapat memenuhi permintaan masyarakat terhadap produk-produk lokal.
“Ekonomi kita harus mampu memenuhi keinginan masyarakat yang mungkin semakin tinggi dalam hal konsumsi,” ungkap Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Rabu (13/11/2024).
Dia menambahkan bahwa pemerintah telah mengambil langkah untuk mengantisipasi meningkatnya keinginan masyarakat, salah satunya melalui pengembangan destinasi wisata domestik. Selain itu, sektor industri makanan dalam negeri juga perlu didorong secara berkelanjutan.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa kunci kedua dari strategi ini adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi. Dia menyebutkan bahwa salah satu tantangan utama dalam meningkatkan investasi di Indonesia adalah tingginya skor Incremental Capital Output Ratio (ICOR).
Dia menekankan bahwa ICOR yang tinggi membuat investasi di Indonesia kurang efisien. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah berupaya melakukan perbaikan dalam regulasi, membangun infrastruktur yang memadai, dan memberantas praktik korupsi.
“Itu menjadi fokus perhatian Bapak Presiden,” tambahnya.
Jurus ketiga yang disampaikan oleh Sri Mulyani adalah meningkatkan ekspor. Dia mengakui bahwa terdapat banyak tantangan untuk mencapai target ini, terutama di tengah meningkatnya kebijakan proteksionis di berbagai negara. Oleh karena itu, pemerintah menyiapkan berbagai kebijakan untuk meningkatkan daya saing sektor industri domestik.
Dia menjelaskan bahwa upaya untuk mendorong ekspor mencakup penguatan hilirisasi dan pemberian insentif yang tepat bagi industri yang padat karya serta padat modal.
Sri Mulyani mengakui bahwa mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8% adalah tugas yang tidak mudah dan memerlukan waktu. Oleh karena itu, dia menjelaskan bahwa target yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo ini merupakan target jangka panjang. (Zilong)
No Comments