Indonesia Movie Weekend Festival 2024: Memperkenalkan Pesona Film Indonesia di Tiongkok

4 minutes reading
Wednesday, 6 Nov 2024 02:13 1 26 Redaksi

FILM, Smart24Update.com – INDONESIA Movie Weekend Festival yang berlangsung pada 1-2 November 2024 di Womei Cineplex, Chaoyang District, Beijing, berhasil menarik perhatian banyak penggemar film di Tiongkok. Acara ini diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing, dengan dukungan dari Adhya Pictures dan PT Senior Selalu Paham, serta Nanyang Bridge Media.

Tujuan dari festival ini adalah untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan alam Indonesia melalui film, sekaligus mempromosikan Indonesia sebagai lokasi syuting yang menarik bagi industri perfilman di Tiongkok.

Selama dua hari pelaksanaan, festival ini menyajikan empat film unggulan Indonesia: Kadet 1947, Glenn Fredly the Movie, Gampang Cuan, dan Tulang Belulang Tulang. Keempat film tersebut memberi kesempatan kepada penonton di Tiongkok untuk menyaksikan keragaman cerita dan keindahan budaya Indonesia. Festival ini mendapatkan sambutan positif, dengan banyak kursi terisi oleh penonton yang antusias, serta tanggapan baik dari para undangan.

“Pada tahun 2022, industri perfilman Indonesia mencatatkan hasil yang menggembirakan dengan pendapatan mencapai USD 8,2 miliar, memberikan kontribusi sebesar USD 5,1 miliar terhadap PDB, serta menciptakan sekitar 387.000 lapangan kerja. Industri ini diharapkan akan terus tumbuh dengan laju 6,13%. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mendukung perkembangan industri perfilman,” ungkap Parulian Silalahi, Wakil Kepala Perwakilan RI di Beijing, saat membuka Indonesia Film Week 2024 dalam keterangannya.

Acara ini diawali dengan simposium yang menghadirkan diskusi antara para tokoh penting dari industri film di Indonesia dan Tiongkok. Pembicara yang hadir dalam simposium meliputi:

  • Shierly Kosasih – CEO Adhya Pictures
  • Gandhi Priambodo – CEO Nanyang Bridge Media
  • Ihsan Chardiansyah – Kepala B2B Marketing dan Komunikasi di Produksi Film Negara
  • Tony LV – Anggota Komite Investasi Asosiasi Film Tiongkok
  • Muhammad Soleh Artiawan – Ketua Tim Perizinan Film di Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Indonesia
  • Herawan Sukohaji – Atase Imigrasi KBRI Beijing
  • Celerina Judisari – Kepala Divisi Bisnis dan Pembiayaan di Badan Perfilman Indonesia (BPI)

“Setelah pelonggaran pembatasan perjalanan, minat yang besar dari rumah produksi Tiongkok untuk melakukan syuting di Indonesia terlihat jelas. Antara tahun 2022 dan 2023, KBRI Beijing menerima tiga permintaan untuk syuting film di Indonesia. Terdapat tiga alasan utama mengapa Indonesia merupakan lokasi syuting yang menarik: warisan budaya yang kaya, fasilitas serta sumber daya manusia yang berkualitas, serta biaya produksi yang efisien,” jelas Dewi Avilia, Counsellor/Koor Fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya KBRI Beijing, saat membuka simposium.

Simposium ini membahas perkembangan industri film di kedua negara serta peluang kerja sama produksi film. Diskusi ini menjadi platform untuk berbagi wawasan mengenai bagaimana Indonesia, dengan kekayaan alam dan budayanya, dapat menjadi latar ideal untuk produksi film internasional, termasuk proses perizinan syuting di Indonesia.

Festival ini juga memperkenalkan Indonesia sebagai lokasi syuting yang potensial bagi perfilman internasional. Dengan keindahan alam yang dimiliki, seperti Danau Toba, Bali, Jakarta, dan Yogyakarta, serta dukungan pemerintah, para pembuat film Tiongkok diundang untuk mempertimbangkan Indonesia sebagai tempat produksi yang menarik dan efisien.

Keempat film yang diputar dalam festival mencakup berbagai genre dan tema, yaitu:

  1. Kadet 1947
    • Drama sejarah yang menggambarkan perjuangan para penerbang muda Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan, berhasil menarik perhatian penonton dengan visual yang kuat dan alur cerita yang menyentuh.
  2. Glenn Fredly The Movie
    • Biopik yang menceritakan kehidupan dan warisan musik Glenn Fredly, seorang musisi legendaris yang sangat dicintai di Indonesia.
  3. Gampang Cuan
    • Drama komedi yang menghibur dan penuh makna, menggambarkan dinamika keluarga dan tantangan finansial yang mereka hadapi.
  4. Tulang Belulang Tulang
    • Komedi petualangan yang menghangatkan hati, menceritakan perjalanan sebuah keluarga dalam menghadapi adat tradisional di era modern.

Pemutaran film-film ini berhasil membawa audiens Tiongkok lebih dekat dengan berbagai aspek kehidupan di Indonesia, mulai dari sejarah hingga budaya kontemporer.

Penonton dan pelaku industri film yang hadir memberikan respons positif terkait kualitas film-film yang ditayangkan. Mereka terkesan dengan kedalaman cerita, kualitas produksi, dan potensi kerja sama yang dapat dibangun antara Indonesia dan Tiongkok dalam industri film. Para pembicara simposium juga menekankan pentingnya kolaborasi budaya melalui film sebagai alat untuk mempererat hubungan antarbangsa.

Indonesia Movie Weekend Festival 2024 di Beijing bukan hanya menjadi ajang perkenalan untuk perfilman Indonesia, tetapi juga merupakan langkah signifikan dalam memperkuat hubungan budaya antara Indonesia dan Tiongkok. Festival ini diharapkan dapat membuka peluang bagi lebih banyak kolaborasi di bidang perfilman antara kedua negara di masa mendatang. (Zilong)

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Bang Adam
    3 month ago

    resep bakar bakar yang enak

    Reply

Featured

LAINNYA