Gencatan Senjata antara Israel dan Hizbullah: Tanggapan Pemimpin Dunia

3 minutes reading
Thursday, 28 Nov 2024 02:48 0 21 Redaksi

INTERNASIONAL, Smart24Update.com – Para pemimpin global memberikan tanggapan terhadap perjanjian gencatan senjata yang dicapai antara Israel dan kelompok militan Hizbullah dari Lebanon. Perjanjian ini mulai berlaku pada Rabu (27/11/2024) pukul 04.00 waktu setempat.

Amerika Serikat dan Prancis Amerika Serikat dan Prancis berperan sebagai inisiator utama dalam perjanjian damai ini. Gencatan senjata ini diharapkan dapat melindungi Israel dari ancaman yang ditimbulkan oleh Hizbullah, yang mendapat dukungan dari Iran, serta menciptakan situasi yang lebih stabil. Presiden AS Joe Biden dan Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan, “Perjanjian ini akan mengakhiri konflik di Lebanon dan melindungi Israel dari ancaman Hizbullah serta kelompok teroris lainnya yang beroperasi dari Lebanon.”

Keduanya berkomitmen untuk memastikan pelaksanaan gencatan senjata ini dan memimpin upaya internasional dalam meningkatkan kapasitas militer Lebanon. Biden juga menilai kesepakatan ini sebagai berita positif dan berjanji untuk memimpin inisiatif baru guna menjaga gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza. Macron menambahkan bahwa gencatan senjata di Lebanon dapat membantu mengakhiri konflik di Gaza.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Biden atas “peran aktifnya dalam mencapai perjanjian gencatan senjata.” Dalam sebuah panggilan telepon, ia menekankan pentingnya pemahaman dari pemimpin AS mengenai hak Israel untuk mempertahankan kebebasan bertindak dalam situasi ini. Netanyahu sempat menyatakan bahwa durasi gencatan senjata ini akan bergantung pada situasi di Lebanon dan bahwa perjanjian ini akan memungkinkan Israel untuk menekan Hamas serta fokus pada ancaman dari Iran.

Lebanon Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati, menyatakan bahwa gencatan senjata ini merupakan “langkah penting” dalam upaya pemulihan stabilitas di wilayah tersebut. Ia mengucapkan terima kasih kepada Prancis dan AS atas keterlibatan mereka dan menegaskan komitmen pemerintah Lebanon untuk memperkuat keberadaan militer di selatan negara tersebut.

Iran Iran, yang mendukung Hizbullah dan Hamas, menyambut baik berakhirnya “agresi” Israel di Lebanon dan menegaskan dukungannya kepada pemerintah dan rakyat Lebanon. Juru bicara kementerian luar negeri Iran, Esmaeil Baghaei, menegaskan, “Kami menyambut baik berita tentang berakhirnya agresi Israel terhadap Lebanon.”

China China menyatakan perhatian besar terhadap situasi di Lebanon dan Israel, serta mendukung segala upaya yang dapat meredakan ketegangan dan mencapai perdamaian. Juru bicara kementerian luar negeri China, Mao Ning, menyampaikan, “Kami menyambut baik kesepakatan gencatan senjata yang dicapai oleh pihak-pihak terkait.”

Jerman Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, juga memberikan sambutan positif terhadap kesepakatan ini, menyebutnya sebagai “secercah harapan bagi seluruh kawasan.” Ia menekankan bahwa masyarakat di kedua belah pihak menginginkan kehidupan yang aman dan damai.

Inggris Raya Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, memuji gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah, yang dipandangnya memberikan sedikit kelegaan bagi warga sipil di kedua negara. Ia menyerukan agar gencatan senjata ini bisa diubah menjadi solusi politik jangka panjang di Lebanon dan berjanji untuk memimpin upaya menghentikan siklus kekerasan yang berkepanjangan menuju perdamaian berkelanjutan di Timur Tengah.

Uni Eropa Kepala Uni Eropa, Ursula von der Leyen, menyambut gencatan senjata ini sebagai langkah positif. Ia menyatakan bahwa berita ini memberi harapan, terutama bagi rakyat Lebanon dan Israel, yang terdampak oleh pertempuran. Von der Leyen menambahkan bahwa Lebanon memiliki peluang untuk meningkatkan keamanan dan stabilitas internal berkat berkurangnya pengaruh Hizbullah.

PBB Seorang pejabat tinggi PBB juga menyambut baik perjanjian ini, namun memperingatkan bahwa masih banyak yang perlu dilakukan untuk memastikan pelaksanaan kesepakatan tersebut. Jeanine Hennis-Plasschaert, koordinator khusus PBB untuk Lebanon, menekankan perlunya komitmen yang kuat dari kedua pihak untuk mencapai hasil yang diinginkan. (Zilong)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Featured

LAINNYA